Thursday 11 December 2014

Letter for My Dear Lord Buddha (Indonesia version)

Tuhan Yang Terkasih,
(11 Desember 2014)

Terima kasih Tuhan untuk setiap kesempatan yang engkau berikan padaku, syukurku melebihi apapun. Kesehatan, rezeki dan segalanya kumiliki. Semuanya sempurna, Tuhan! Aku masih memiliki kesempatan melihat indahnya dunia ini.

Tuhan, aku punya selembar surat yang bukan sekedar coretan belaka. Ini adalah sebuah catatan perjalanan hidup yang telah aku lalui setahun ini. Aku yakin dan percaya akan kuasamu yang lebih tinggi sebagai pedoman hidupku.

Tuhan… aku telah menjalani 11 bulan 10 hari dengan sempurna. Kini aku berada di penghujung tahun 2014. Bahkan dalam hitungan hari, gemerlap gempita kembang api hingga bunyi terompet akan menyeruak bumi ini. Ya… kita akan menyambut Tahun Baru.

2014 mengisi setiap lembaran memoriku, senantiasa sepanjang waktu. Bukan sekedar suka; Namun, ada catatan duka di setiap halamannya. Aku melihat keagunganmu, Tuhan. Engkau yang memberi kekuatan padaku setiap waktu.

Tahun ini aku tak berhenti memanjatkan syukur. Kasih-Mu begitu besar. Aku masih dibalut kehangatan sebuah keluarga yang komplit.  Aku punya seorang Papa yang siaga melindungi aku dan keluargaku, aku punya seorang Mama yang lihai dalam urusan masak hingga kami anak-anaknya disuguhi makanan yang berlimpah dan aku punya 2 orang adik yang senantiasa membantuku, mengantar dan seakan menjadi moda transportasi buatku :) Walau aku harus jujur seringkali terjadi perselisihan diantara kami yang pada akhirnya aku harus mengalah. Ya... Hitung-hitung dari perselisihan ini, aku lebih belajar bagaimana untuk bersabar dan menguji kedewasaanku. 

Masih dalam hal keluarga. Tahun ini kami harus berselimut duka karena kehilangan orang yang kami sayangi, akong tercinta...
 
Saat suaranya tak terdengar lagi dan segalanya menjadi bisu, kami harus pasrah dan merelakannya. Kami sadar Tuhan menyayanginya lebih dari apapun. Tuhan telah menuntunnya perlahan untuk terlepas dari belenggu kehidupan yang tanpa arti.

Belum lama setelah kehilangan beliau yang kami kasihi, konflik keluarga besar memuncak. Ini menjadi duka terdalam saat harus melihat prahara tanpa henti. Sangat disayangkan! Seyogyanya dia yang lebih mengerti; Namun harus berprilaku begini. Ya... Biarkanlah terjadi karena ku yakin Tuhan akan menjadi saksi.

Aku bersyukur dikelilingi oleh teman yang penuh kasih. Walau kadang pertengkaran sering tak terhindari; Namun, karma masih mendukung persahabatan kami. Dan aku berharap, ini akan abadi.

Terima kasih Tuhan untuk tahun ini. Aku berkesempatan mewujudkan impian yang terpendam selama sepuluh tahun. Dan segalanya ini adalah pencapaian dari kerja keras selama ini. Ausieee... :)


Hmmm... Karir :) 
Aku berterima kasih atas kekuatan yang Engkau berikan padaku, Tuhan. Aku tegar dan masih berdiri disini, di perusahaan ini. Bukan tanpa aral rintangan aku disini, mungkin banyak celoteh maupun cibiran yang tak kuketahui. Tapi, aku lebih memilih untuk tidak peduli dan berusaha untuk menjadi diriku sendiri. Aku berusaha memberi yang terbaik untuk hari ini, esok dan kemudian hari.

Aku senang... Tahun ini aku kembali lulus dalam Sertifikasi B Konsultan Pajak. Bukan mudah! Aku harus mengulang 2 kali. Tidak....! Aku sempat keburu dilemma dengan pelajaran ini, "Akuntansi Perpajakan". Hampir mati! Yeah... Pengajuan izin konsultanku juga diterima. Bukan kepalang senangnya diriku. Aku berharap ini akan menjadi bekalku hari esok. Aku harus lebih percaya diri, tidak kenal lelah menjalani hari.

Ow ya, awal Desember 2014 aku telah menolak sebuah tawaran. Semoga aku tidak menyesali keputusan yang telah ku ambil.

Masalah jodoh... Sepertinya rezeki yang satu ini belum berpihak padaku. Dan aku masih tetap menikmati hari-hariku walau sering banget aku dinasehati, "tolong dech, jangan terlalu banyak milih...". Aku hanya menjawab dalam hati, "hello... Emangnya pasar kali :D
". Ya... Aku mengerti sih; karena mereka khawatir masa depanku nanti. Jujur aku lebih takut untuk mendapat yang tidak pasti :)


Tuhan.... Terima kasih telah membaca suratku. Aku senang karena bercerita padamu. Tidak! Aku hampir lupa sesuatu. Tahun ini, aku bertemu beberapa teman dharma yang baru di sebuah foundation di kota Medan ini. Mereka adalah kalyanamitta secara buddhist. Disini aku mengenal anak kecil yang polos hingga mengingatkanku pada masa kecil yang hanya tahu akan main dan bermain. Sungguh menarik! Terima kasih Ehipassiko Medan :)


Saat gemuruh terompet berbunyi nanti, aku berharap hari-hariku lebih baik lagi. Aku berharap dapat menimbun karma baik lebih banyak lagi hingga pada akhirnya aku mampu mandiri, berdiri di tengah kesulitan yang kuhadapi. Semoga semua makhluk berbahagia. Semoga apa yang telah ku perbuat, Tuhan selalu melindungi mereka yang kusayangi.


With Love,
Tanty





2 comments: