Wednesday, 12 August 2015

In Memoriam setahun kepergiannya… Selamat jalan akong… (13 Agustus 2015)

Perjalanan hidup yang menenggelamkan keutuhan sebuah keluarga; dan hari ini… sudah berlangsung setahun lamanya. Aku flashback kembali pada kondisi setahun yang lalu, saat dimana air mata ini terjatuh.
14 Agustus 2014 menjadi kelabu bagi hidup kami; dan seakan langit biru pun tahu... Walau Surgawi menyambutmu dengan nyanyian merdu. Ya, hanya tersisa bait cerita suka, saat ia tertawa dalam candaan yang tak kan pernah lagi ada. Semuanya sirna dan hanya akan terukir menjadi memori indah.
Begitulah dunia fana, yang ber-metamorfose ibarat bunga; Ia tumbuh, berkembang dan layu tak bersisa. Saat kami ingin memberimu yang terbaik dalam hidup ini, ternyata ada kehendak lain. Dan Ia memberimu lebih, jauh dari yang terpikir oleh kami.
Masih terbersit dalam pikiranku; kala sore itu, hati gundah ini ternyata menyimpan makna… Dan kami harus kehilangan dirimu selamanya :( Hari ini, bayangan wajah tidurmu yang terlelap kembali membias nyata; seakan ini menjadi sebuah fatamorgana yang terselubung oleh kasih dan cinta. Semoga ini hanyalah sebuah pantulan rasa rindu dari kami yang enggan bercerita.
Hidup kita akan bersama. Walau jasmani telah terkubur lama; Namun, kebersamaan adalah suka cita yang membekas dan akan terekam selamanya.



Sunday, 26 July 2015

3 (Tiga) Tahun Semangat Kebersamaan Ehipassiko Foundation Medan (Medan, 25 Juli 2015)

Ehipassiko identik dengan ajaran Buddha yaitu datang dan buktikan kebenarannya. Ketika berbicara sebuah organisasi Ehipassiko; Mungkin hanya segelintir orang yang mengetahui apakah itu. Namun, saat dikaitkan dengan ceramah dharma Ajahn Brahm, seorang thera berkebangsaan Inggris yang mendiami biara Bodhinyana - Serpertine - Australia, Ya...! Hampir setiap orang mengetahuinya. Sungguh unik...
Ehipassiko adalah sebuah organisasi nirlaba yang mengedepankan visi misi berupa "Studi, Aksi dan Meditasi". Sebuah pemikiran dari MoM Handaka sebagai seorang founder dengan cita-cita yang luar biasa. Hingga semangat yang membooming generasi muda dengan membentuk komunitas hampir di setiap daerah. Menyebar keberanian dengan membidik setiap insan melalui pembelajaran spritual maupun kerja lintas agama. 
Medan cukup berhasil hingga terbentuk komunitas yang solid. Dari para cici dan koko yang supel, saya belajar banyak hal. Tekad dan keyakinan yang kuat; saya rasa adalah modal dari seorang cici bernama Ana pada awalnya. 
"Ehipassiko Medan bukanlah sebuah organisasi besar. Tidak kurang tidak lebih hanya segelintir orang yang aktif di dalamnya" dan kalimat itu masih terngiang. Well! Cici Aitie, kata itu terngiang bukan sebagai hal negatif. Tapi ini membuat saya secara pribadi sadar bahwa peran yang minim dan ketidak-aktifan adalah sebuah kemerosotan. Ya! Ketika memilih terjun dalam sebuah organisasi, harusnya aktif, bersama belajar, saling membantu dan menciptakan perkembangan terhadap peran masing-masing; saling mengisi dan berbenah diri. Organisasi adalah sebuah wadah pembelajaran yang efektif; apalagi ini sebuah Organisasi religi. Mengenal sahabat, kalyanamitta dalam dharma adalah hal yang indah; akan sama halnya ketika kita mengenal Dharma.
Jujur saya belajar banyak hal dalam organisasi ini; walaupun sangat minim dalam hal keaktifan. Saya telah membiarkan sebuah diri untuk jatuh dengan kesibukan yang tidak menentu dan kemalasan yang tidak beralasan. Bagaimana mungkin ya kalau saya dapat menjadi bagian dari cerita bintang laut dan keluarga pohon yang pernah di sharing dari Ci Ana?
Beberapa aksi dari Ehipassiko telah mengajarkan saya untuk rendah hati, menyadari materi bukanlah segalanya dalam hidup ini. Ketika segalanya mulai terasa sunyi, cinta dari sebuah kebersamaan adalah yang terpenting dan memiliki peran yang pasti. 
Terima kasih untuk teman-teman EMD. Terima kasih untuk sebuah pembelajaran yang mahal atas sebuah semangat kebersamaan. 
12 Juli 2015 adalah 3 (tiga) tahun perjalanan yang bukan mudah buat EMD. Salut dengan perjuangan teman-teman semua. Semoga tetap berperan sebagai pejuang dalam kesederhanaan antar lintas agama. Sadhu! 
Happy 3rd Anniversary EFC Medan... Keep spirit as an interfaith fighter of Dhamma... ^^




Sunday, 28 June 2015

Ketika Jarak Jauh adalah Solusi :(( - Medan, 29 June 2015

            Ternyata kehidupan fana ini penuh dengan lika liku yang tak pasti. Perlu sebuah kesabaran untuk menghadapinya dan aku telah terbelenggu didalamnya…
            Aku tidak tahu sampai kapan kau harus menyimpan rasa kecewa ini. Ya, mungkin ini hanya sebuah perasaan cemburu tapi aku terkadang merasakan bahwa hal ini sudah terlalu dan akupun hanya pasrah… “Ini adalah bagian karma dari kehidupan masa laluku”, pikirku. Namun… apapun yang terjadi, aku tetap menyayangi mereka selamanya karena merekalah bagian hidupku.
            Mungkin bagi sebagian orang, hal ini terasa bodoh. Tidak ada orang tua yang tidak menyayangi anaknya. Hanya bagiku… terlalu menyakitkan untuk mengingat porsi pembagian rasa kasih sayang itu. Aku ingin mereka dapat lebih terbuka dan adil.
            Jujur… aku terlalu sakit. Saat aku ingin mengungkap perasaan ini, kepenatan yang kualami selama ini dan… pada akhirnya aku lebih menarik diriku untuk mundur karena segalanya hanya sia-sia belaka. Seringkali kertas putih atau clipboard ponsel lah yang menjadi sahabatku. Aku merasa… benda-benda ini lebih mengerti diriku.
            Aku tahu persis… beberapa adat Chinese; lebih mendominasikan keberadaan anak laki-laki dalam sebuah keluarga, lebih bermakna dan barangkali hukum ini berlaku dalam keluargaku. Seakan 2 (dua) putera inilah yang menjadi raja.
            Rasanya air mata ini sudah kering. Jujur aku sangat ingin mereka memahami sedikit perasaanku. Apa yang aku perbuat seakan buruk di mata mereka. Selamanya… Aku tak akan pernah menjadi yang terbaik di mata mereka.
            2 (dua) tahun lalu; saat keberadaanku di kota besar selama 3 (tiga) tahun lamanya, aku sering kali menangis karena rasa rinduku pada mereka. Bukan karena aku tidak peduli, aku menjauh. Terlebih karena aku ingin meraih mimpi. Bayangkan ketika aku tidak memilih jalan untuk lepas dari mereka, aku mungkin tidak akan lebih baik dari sekarang.
            Keputusanku untuk kembali bersama mereka, berada disekeliling mereka bukan sebuah solusi terbaik. “Aku hanya memberi sebuah beban bagi kehidupan mereka”, pikirku. Aku telah salah melangkah. Keberadaanku hanya menyusahkan mereka. Dan… aku tak ingin lagi rasa ini menghantui. Aku tak ingin hal lain, aku hanya ingin sebuah keadilan rasa.
            2 (dua) tahun belakangan ini merupakan hari-hari sulit bagiku. Mungkin aku terlihat senang dan tanpa beban, menikmati setiap detik hidupku. Tapi… dibalik semua itu; jujur aku hampir gila. Lingkungan kerja yang sangat tidak nyaman bagiku harus kulalui, kuratapi tak akan ada guna. Harus kujalani apapun itu. Aku berharap menemukan kenyamanan pada sebuah gubuk yang kusebut rumah. Ternyata… kadang itu pun sirna.
            Hari ini aku bertekad, aku berusaha… aku akan terbang sejauh mungkin. Bukan karena aku tidak peduli. Namun, aku lebih tidak ingin membuat mereka bersedih. Kehadiranku hanya memberi kekecewaan karena aku tak akan mampu menjadi yang paling baik. Mungkin aku akan menangis, tetapi itu akan lebih baik. Tangis untuk kerinduan akan lebih berarti daripada aku harus berdiri dan meratapi ketidakadilan ini. Semoga kebahagiaan mereka selalu hadir walau tanpa kehadiranku di samping mereka. Ini adalah sebuah doa dalam setiap tidurku.  

Thursday, 11 June 2015

Save Life For Angeline

            Angeline… malaikat mungil yang menyayat kepedihan hati. Hampir sebulan putri ini menghilang dan ternyata ia kembali dengan kematian yang tragis. Seakan kehidupan ini akan segera sirna. Bagaimana mungkin seseorang dengan begitu tega melakukan hal sesadis ini terhadap hidup Angeline. Yang jelas; sepertinya apa yang diungkap oleh media benar adanya. Angeline pergi selamanya karena manusia yang dibutakan oleh harta.
            Sungguh memprihatinkan! Angeline… Nama yang begitu indah. Berasal dari Bahasa Perancis, Angeline bermaknakan Bidadari. Ya… bidadari kecil penyampai pesan Tuhan bahwa dunia telah bergejolak pada penurunan akhlak dan etika.
            Kronologis peristiwa Angeline banyak mencuak di media sosial, surat kabar atau pun pamflet pengumuman lainnya. Sempat muncul di media facebook yang kian marak saat ini, menjadi item share dari satu ke yang lainnya. Dan, penulis sempat mengabaikan pesan itu karena dikira hanya spam belaka. Ternyata… what the hell it is!
            Angeline yang dilaporkan hilang di pertengahan Mei 2015 saat bermain di depan rumahnya di daerah Sanur Bali ternyata berada tak jauh. Dan itu semua diketahui ketika misteri terkuak dengan penemuan jasad yang telah membusuk di bawah pohon pisang di belakang rumah keluarga angkatnya, keluarga yang telah mengadopsinya, yang sesungguhnya harus memikul tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesejahteraannya. Bali damai telah berguncang dengan dramatis.
            Kasus Angeline setidaknya membuka mata hati kita untuk lebih peka terhadap lingkungan. Sering kali kita hidup dalam keegoisan, untuk saling tidak peduli. Miris memang ketika segalanya terlambat. Terlebih ketika kekerasan itu terjadi pada anak yang masih di bawah umur seperti Angeline. Saat dimana seharusnya orang-orang dapat bertindak lebih, harus diam menepi. Jujur ini merupakan sebuah kemerosotan kehidupan di negeri ini.
            Dari kepiluan ini, perlu sebuah pergerakan cepat. Jadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran yang berharga terutama bagi Komnas PA, KPAI di Indonesia sebagai wadah melindungi hak para malaikat kecil. Masyarakat seperti kita harus semakin proaktif untuk mendukung kinerja para jajaran dan jangan lagi membiarkan mereka tersakiti. Jangan buat angeline-angeline lain dengan kisah seperti ini. Tak ada lagi kata yang cocok selain prihatin untuk peristiwa negeri ini.
            Biarkanlah anak-anak berkumpul dengan keceriaan dan kebahagian mereka sendiri; jangan melingkari mereka dengan kekerasaan. Karena hal itu akan rentan membuat mereka terjatuh dan sulit untuk bangkit. Mereka adalah human being yang perlu didikan, perlu pembenahan tetapi bukan penyiksaan. Anak kecil punya dunia yang indah. Look at their innocent face; sometimes there are amazing inside! They are the bearers of noble, for life… Mereka mungkin adalah pejuang masa depan yang memiliki mimpi luar biasa dan bahkan bisa jadi mereka adalah pohon yang kelak melindungi kita.
            Drama Angeline : Bali’s Missing Child telah berakhir dengan ending story yang terkutuk dan keji. Penulis bukan seorang hakim yang dapat menjustifikasi siapa pelaku dibalik kematian ini. Ibarat game media sosial yang saat ini mem-booming jagad raya; “Criminal case”. Biarkan aparat negara menjadi detektif untuk mengambil langkah lebih lanjut mencari komplotan yang menjadi dalang perbuatan ini. Bidadari kecil telah pergi, melangkah bersama Tuhan, mengawali kehidupan yang lebih abadi. Hanya boneka Barbie yang menemani; semoga bidadari ini terlelap dalam tidurnya yang panjang dengan alunan suara surgawi. Selamat jalan Angeline... God love you more than us!
(Tergugah dari Kisah Angeline, 12 Juni 2015)

Tuesday, 9 June 2015

A letter send to Sekolah TOEFL, Tons of thank I pay ^.^ (9 Juni 2015)

Hai... Selamat Malam buat Mas Budi dan teman-teman semuanya (berhubung di Indo sudah nunjukin jam 22:45; sementara di Inggris siang kali ya) :) Perkenalkan nama saya Tanty Herlina, cukup disapa Tanty. Saya adalah seorang karyawan swasta di salah satu perusahaan agribisnis di kota Medan.

Sebelumnya terima kasih banget buat Mas Budi yang sudah relain waktunya buat bentuk Sekolah TOEFL, bersedia buat sharing ilmunya ke kita-kita yang masih zero standing buat English. Jarang banget ketemu orang yang benar-benar mau berbagi seperti sekarang ini. Semoga ini bertahan lama dan Mas Budi tidak jenuh untuk mendidik kami ya... Apalagi menampung pertanyaan kami yang berjibun ini.

Go back to the topic (ibarat sebuah reading aja ya sampai harus balik ke yang namanya topik) :) Sejujurnya awal mula saya tahu ada pendaftaran Sekolah TOEFL ini dari teman kantor saya dan ceritanya ini udah dekat-dekat deadline. Langsung aja, creng... Saya buka linknya dan isi dech sesuai petunjuknya. Tada... Dan kemudian beberapa hari kemudian muncul pengumumannya di www.sdsafadg.com. Mata sempat baling karena harus nyari nama saya dari andro yang masih super kecil ini (secara internetan kompi lag banget... Ikut-ikutan energi manusia sepulang kerja yang lagi jetlag). Syukurlah... I saw my name on that list :) Bertekad untuk belajar serius karena ini sarana buat bertanya dan mengasah satu-satunya berhubung saya tinggal bukan di lingkungan yang orangnya cap cip cup dengan bahasa inggris - dalam hati "kasihan banget"). But... Don't worry! Everything gonna be alright! :)

Then... Ceritanya saya juga mulai rajin dech ngerjain skill per skillnya. Cuma kedampret masalah waktu yang pas-pasan, jadinya saya harus pinter-pinter buat ngebagiin. Banyak hal yang saya pelajari disini. Dari grammar-grammar maupun dari question of the day yang sekarang sering dibagiin Mas Budi; secara tidak langsung menambah perbendaharaan kata yang saya miliki aplagi ditambah readingnya yang belum sempat saya baca seluruhnya. Plus minus ada pastinya. Dari sini saya berusaha untuk mengurangi grammatical error. Saya sempat sebel juga sich saat beberapa kali bertanya, saya tidak menemukan jawaban yang saya inginkan. Tapi... rasa penasaran itu terjawab ketika saya menilik lebih lanjut penjabaran skill skill lainnya yang belum pernah saya pelajari. Then... Dengan adanya grup WA di Sekolah TOEFL yang cring crang setiap malam nambah teman juga lo. Disini semua bebas berekspresi, mengutarakan pendapat masing-masing yang tentunya membangun banget.

Sebenarnya, Saya minder dengan bahasa inggris saya yang bisa dibilang kurang... Punya cita-cita tinggi banget; tapi apa daya harus mundur setiap ada penjelasan membutuhkan uji bahasa inggris berupa TOEFL atau IELTS. Tahun ini saya mengumpulkan segala keberanian, saya akan coba ngambil IELTS tanggal 8 Agustus 2015 ini. Doain ya. Semoga ada secercah harapan. Saya harus mencoba; setidaknya apapun hasilnya nanti saya tidak akan menyesal dibanding saya hanya duduk diam dan berpangku tangan. Saya harus berusaha menimbun energi positif. 

Di saat usia sekarang yang sudah hampir menginjak kepala 3 (tiga); banyak yang berpikiran kalau saya mengambil langkah yang salah. Namun, saya berusaha untuk tidak peduli dan hanya mengapresiasi pemikiran setiap orang. Tidak akan ada yang tahu apa yang terjadi esok hari. Semoga... Mimpi itu nyata dan bersanding dengan saya suatu hari nanti. Sama halnya seperti Mas Budi dengan dunianya saat ini. Amazing! Mas Budi, a hundred even a million thank can not cover your kindness to guide us :) We are highly appreciated it! :)

Best regards,

Tanty Herlina  (Sekolah TOEFL 450-Y)

Sunday, 31 May 2015

Secuil Goresan Waisak 2015 (31 May 2015)

"Malam suci sunyi bulan Purnama Sidhi
Pada satu hari waktu bulan Waisak Purnama
Sang Gotama Muni di bawah pohon Bodhi
Duduk bersamadhi melaksanakan mawas diri
Tercapailah Samyak nyata pengetahuan sempurna
Parinibbhana buahnya leburlah avidiya”

Lirik alunan lagu yang menggema setiap tahunnya; bahkan telah mendarah daging. Bagaimana tidak? Lagu ciptaan Bhikkhu Girirakkhito ini hampir terdengar di setiap waisaka puja di vihara-vihara. Bahkan secara pribadi; alunan ini sudah melekat dari zaman sekolah dasar dan menjadi bagian koor musikal di sekolah kami.

Seringkali bulan Mei diidentikkan dengan Waisaka Puja. Namun berbeda untuk tahun ini; Perayaan Tri Suci Waisak 2559 B.E. jatuh pada tanggal 2 Juni 2015. Sebagai Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Walubi telah mengkumandangkan detik-detik waisak pada pukul 23.18.43 WIB dengan tema “Kembangkan Benih Kebuddhaan dalam diri masing-masing”. Pada Tahun ini juga, Walubi mengambil sub tema “Sucikan Pikiran Manusia Agar Dunia dan Alam menjadi Harmonis”; sebuah Gema Waisak berharga untuk pembenahan ke arah kehidupan yang lebih baik.
 
Waisak bukan hanya sekedar perayaan tetapi lebih kepada penghayatan akan sebuah momentum. Tri Suci Waisak merupakan sebuah peringatan akan 3 (tiga) peristiwa agung pada kehidupan guru junjungan kita; diantaranya :
1.      Kelahiran Pangeran Siddharta, putera suku Sakya dari Raja Suddhodana dan Ratu Mahamaya pada 623 S.M.di Taman Lumbini, distrik Kapilavastu - Nepal;
2.      Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Sempurna pada usia 35 tahun (588 S.M.) di bawah pohon Bodhi di Buddha-Gaya, sekarang bernama Bodh Gaya di distrik Gaya – Bihar – India;
3.      Sang Buddha Gotama mangkat dan Maha Parinibbhana pada usia 80 tahun (543 S.M.) di Kusinara yang merupakan ibukota kerajaan kuno, Malla.
Waisak akan menjadi sebuah kilas balik dan perenungan tentang bagaimana perjuangan hidup seorang putera kerajaan Sakya yang rela meninggalkan segala kenikmatan duniawi demi menemukan jalan pembebasan bagi semua makhluk dari segala bentuk penderitaan. Dhamma ajaran Beliau yang sempurna adalah sebuah teladan, pedoman hidup yang harus dijalani dalam proses pengembangan diri kita.

“Sabbapapassa akaranam
Kusalassa Upasampada
Sacittapariyodapanam
Etam buddhana sasanam”

“Janganlah berbuat kejahatan,
Perbanyaklah kebajikan,
Sucikan hati dan pikiran,
Inilah ajaran para Buddha”

Seakan terdengar sederhana ketika Ovada patimokkha berseru di hari Magha Puja. Namun, kata-kata dari syair bait tersebut diatas butuh sebuah pelaksanaan yang konkrit dan nyata hingga segala daya upaya yang beliau perjuangkan tak lagi terlihat sia-sia. Inti ajaran Agama Buddha memiliki keterikatan yang erat, butuh sebuah pemahaman dan tekad. Dengan memahami konsep Agama Buddha; Anicca (ketidak-kekalan), Dukkha (Penderitaan), Anatta (Tanpa Inti); akan menjadi sebuah latihan dalam melihat kebijaksanaan, yang pada akhirnya mendukung pengembangan Metta (Cinta Kasih) di antara sesama, membangkitkan kewelas-asihan dan penyadaran bahwa kita semua hidup adalah sebagai sebuah keluarga.



*** Appamadena Sampadetha ***

Monday, 23 March 2015

Singapore, a valuable learning!

Singapore is a nice place to visit. Although it is not a large country in the ranks of tourists' place; but I can assure, you will said 'Damn! Tired!". Immediately you will feel how jetlag you are.

Honestly, It's not my first time to visit this place but i feel what I do, everything is always new. Grateful! It seems singapore has going to be a space for me to do new things, new experience. And... I feel great! 

My first visit has been gone for so long, almost 8 to 9 years, about September 2006. It's going to be the first time for me to feel how my feeling is mixed in a jar. if that feeling is a doughnut, i'll make sure it is ready to eat. 

This place has brought me to a new life. When I hold my bachelor degree and saw how a rector move my strap gown,  it surprised me, unspoken thank for my beloved parents and family. I am proud to have them in my life. they have given me a chance to feel free, a chance to come and see how wonderful life to live. 

Finally, a success has appeared and being a part of me; elected as an outstanding student is an achievement. Standing at a podium has reminded me to be more active as this will be the benchmark for something better. This is not a matter that should be boasted. It much more better to know and aware that vanity is a folly which bring you to a darkness of life. A sense of grateful never stop in my life.

The second time I visit Singapore is few days ago, I enjoy my whole trip. Jetstar has being my vehicle which brought me to fly that time. I have a pleasant flight with one of my best friend, Mimi Merlin and of course I am accompanied by a pleasant friend over there, Welly. Both of them are looks like sisters for me. I hope our friendship will long last forever.

My second visit is also gonna be new experience for me. How come? yes! It is going to be a chance for me to try my luck. Even though I know luck is something that is not definite. Yeap, I am feel happy. I can met with Mr. Lam, Mr. Jayson, Ms. Nelly and of course my friend Liviana. They are such a great people. Specially Mr Lam, I can see how powerful he do encourage spirit of their team. Such a good leader, I think. Both of them are open minded. Thank you for anything. Whatever the result is, I felt happy to meet you both and I will think of your suggestion for me to continue my degree.

End point of Singapore is the airport. I met with friendly staff of Jetstar while check in over there and it kinda funny. May be I am a little bit stupid with an English ; so we have gotten misunderstanding of a word. It's really fool! When I told the staff to put sticker of "Fragile" on my luggage and tell her to be careful because of snack inside; she is shocked! Suddenly she stopped to do anything. When I asked why, obviously she supposed it to be snake. We laugh and I said no... It snack instead of snake! =)) it is truly damn crazy! 


I hope my best friend enjoy this flight too. Thank you for anything, thank you for your willing to accompany me and sitting alone for some hours. I am thankful and grateful.  

- With Love -